UMMU AL-BARAAHIIN 3

                MAKSUD DARI    وَنَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلَا الله

Kami bersaksi bahwa tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah yang tunggal dan tidak ada sekutu bagi Allah, dengan menyaksikan yang timbul dari keyakinan yang murni, maka tidak datang kepada halaman syahadat yakni hati dengan anugerah Allah SWT segala keragu-raguan.

                MAKSUD DARI              :وَ نَشْهَدُ اَنَ سَيِدَنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَدٍ

Dan kami bersaksi bahwa sesungguhnya panutan kami Nabi Muhammad SAW itu adalah hamba Allah dan Rasul-Nya dengan penyaksian yang kami pilih itu syahadat atas karunia Allah dan dengan pertolongan yang baik, untuk perkara yang memecahkan tulang punggung dan yang melebur hati dari repotnya waktu mati dan di dalam kubur, dan dari terus menerusnya perkara yang masyaqot/repot dihari kebangkitan dari kubur dan di hari pembalasan amal.

                MAKSUD DARI                   :وَنَحُوْزُ بِهَابِفَضْلِ اللَهِ تَعَالى

Dan semoga kami mendapatkan dengan itu syahadat atas karunia Allah SWT, beserta ibu bapak kami, anak cucu kami, saudara-saudara dan kekasih-kekasih kami yang berada ditempat yang paling atas di syurga firdaus. Yakni tempat terakhir yang paling tinggi.

                MAKSUD DARI            :وَالصَلاَةُ وَالسَلاَ مُ عَلَى سَيِدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَدٍ

Dan rahmat Allah beserta salamNya semoga tetap tercurah kepada panutan dan pemimpin kami Nabi Muhammad SAW, yang menjadi matanya semua maujud. Nabi di nisbatkan kepada mata, dalam artian bisa menjadi wasilah/pelantara mendapatkan petunjuk jalan masing-masing. Dan yang menjadi sari patinya semua maujud yakni yang paling mulia dan paling baik dari semua maujud dan yang menjadi ‘Aruusulmamlakati yakni yang menghiasi dunia dan akhirat yang mempunyai keluhungan yang agung yang tidak bisa terhitung dan diringkas. Dan yang mempunyai maqom yang terpuji yakni syafa’atul ‘udzma. Dan yang mempunyai haud yakni telaga kaustar yang didatangi oleh semua ummatnya. Dan yang mempunyai wasilatul’udzma yakni pangkat yang agung di dunia dan di akhirat.

                Dan yang menjadi tempat berlindungnya makhluk dan kepada Beliau Nabi Muhammad SAW, semua makhluk berdatangan dihari yang berturut-turut dan terus menerusnya kerepotan yang sangat dahsyat sehingga tidak perduli para pembesar, para Rasul, dan para Nabi dari memberikan syafa’at kepada masing-masing ummatnya, karena mereka hanya mementingkan dirinya masing-masing.

                MAKSUD DARI           : فَصَلىَ اللَهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ

                Maka semoga Allah memberikan rahmat kepada Nabi Muhammad SAW dan memberikan keselamatan baginya, yakni kepada seorang Rasul yang memakaikan kebaikan dan keagungan untuk perkaranya. Dan juga  mengungguli Rasul kepada tinggi kursi mahasin dan mafakhir yakni langgengnya itu kebaikan dan keagungan kepada Rasul sebagai tanda unggulnya Rasul dari pada semua makhluk yang lainnya. Yang menjadikan tidak ada keinginan kepada makhluk yang lainnya untuk mendapatkan martabat yang sangat tinggi.

                MAKSUD DARI              وَرَضِيَ اللَهُ تَعالَى

                Dan semoga Allah meridhai kepada keluarga dan para sahatnya Nabi, yakni orang-orang yang ada sesudah wafatnya Nabi yang di ibaratkan kepada matahari, dan bintang gemintang di tempat yang tinggi, yang keberadaannya memberikan petunjuk kepada jalan agama dan untuk memberikan hidayah kepada semua makhluk. Dan semoga ridho Allah diberikan kepada para Tabi’in yakni orang-orang yang turut kepada keluarga dan para sahabat, dan kepada Tabi’it Tabi’in yakni orang-orang yang mengikuti Tabi’in di dalam kebaikan sampai hari faslilqadha yakni sampai hari kiamat.

                MAKSUD DARI                                  :وَبَعْدُ

                Dan setelah memuji kepada Allah dan membaca solawat serta salam kepada Rasulullah, keluarga, sahabat-sahabatNya, para Tabi’in dan Tabi’it Tabi’in, maka yang menjadi pentingnya suatu perkara bagi orang yang mempunyai akal sempurna di zaman sekarang yang sulit karena tidak tunduk kepada jalan yang hak, orang itu harus berusaha untuk menjalankan aqidah yang akan menyelamatkan dirinya dari hidup kekal di dalam neraka.

                MAKSUD DARI                                  :وَلَيْسَ ذَلِكَ

                Dan tidak ada cara untuk menyelamatkan diri dari siksa api neraka yang kekal, kecuali dengan menguatkan aqidah tauhid mengikuti jalan yang sudah ditetapkan oleh para Imam Ahlussunnah yang  ma’rifat serta para ulama pilihan.

                MAKSUD DARI                                  وَمَا اَنْدَرَمَنْ يُتْقِنُ ذَلِكَ:

                Dan sangatlah langka orang yang menguatkan keyakinannya kepada aqidah tauhid pada zaman yang sudah merajalela kebodohan yang seperti laut dan sudah merajalelanya kebatilan dengan benar-benar merajalela. Dan sesungguhnya kebodohan itu datang kepada setiap pelosok bumi sehingga mengingkari yang hak, dan membenci perbuatan hak dan menghiasi perkara batil dengan ucapan-ucapan yang palsu yang dijadikan sebagai tipuan.

                MAKSUD DARIوَمَا اَسْعَدَ الْيَوْمَ:

                Dan sangatlah bahagia orang di zaman sekarang yang mendapatkan taufik, dan bisa menetapkan aqoidul iman serta mengetahui hokum-hukum agama dan ilmu fiqih yang dibutuhkan oleh orang itu di dalam amaliyyah yang berhubungan dengan pekerjaan yang dzohir seperti solat, dan yang bathin seperti niat, sehingga menjadi bahagia hatinya dengan mendapatkan cahaya Haq yang menjadikan terang hatinya.

Published by Taufik Rahmatullah (Javanica)

I am a man who came from Indonesia, I work in one of the government intansi that is the social ministry of PKH (Program Keluarga Harapan). Besides, I also often fill my spare time and share my experience in some schools especially in junior high school. And when I have enough free time, I often do entrepreneurial activities with some friends. Of course, I am still very fond of learning anything, because without learning I will feel dead.

Leave a comment

Zainab Zilullah Toresano

Manifestation of God

The world of thought

Itu adalah Dia, tapi itu juga bukan Dia

HARKAMAN

Milik Saya Untuk Semua

catatan nu ali

sederhana, sesederhana hidup yang sederhana.

Zaenal Mustofa

Kutulis apa yang kutau...